PESAN TERAKHIR DARIMU
Oleh Jumadi Abidiansyah
Sayang..
Tak pernah ku sadari.
Kemarin kita masih bersama.
Kau mencoba membuat ku memerhatikanmu.
Kau terus mencoba.
Namun aku terus mengurus orang lain.
Kau mencoba lagi.
Kau memelukku agar aku peduli.
Tapi aku tak acuh,dan dirimu menolehku dengan tersenyum.
Tak ada rasa sedih.
Tak ada rasa kecewa.
Tak ada rasa marah.
Yang kau tujukan kepadaku.
Setelah itu....
Ku antarkan dirimu.
Hanya sebatas mengantar tanpa kata dariku membalas katamu.
Tak pernah ku sangka.
Kau pergi begitu cepat.
Tanpa ada kata darimu.
Lalu sepucuk pesan dari orang tuamu
yang kau tulis tertuju untukku :
"sayang,terima kasih untuk semalam.
Semalam adalah hal terindah yang pernah ku habiskan bersamamu.
Tapi maafkanlah aku,sayang.
Ikhlaskanlah kepergianku.
Tuhan telah memanggilku.
Ingat ya sayang,jangan lupa untuk sholat.
Doa kan orang tuamu,dan jangan lupa untuk diriku. Kau adalah titipan Tuhan yang terindah"
Namun,aku tak peduli dengan kebersamaan kita yang singkat.
Aku menyesal,sungguh menyesal.
Namun,penyesalanku tidak berguna.
Dia telah pergi untuk selamanya.