SADARLAH KAWAN
Oleh Khotimatul khusna
Kamu slalu memberikan perhatian pada kekasihmu.
Apa kamu juga tak pernah lupa?
Tak pernah lupa untuk
memberikan perhatian pada orang tuamu?
Kamu tak pernah absen untuk mengingatkan jadwal makan pada kekasihmu.
Apa kamu pernah mengingatkan orang tuamu?
Mengingatkan orang tuamu untuk segera makan?
Kamu juga sering mengucapkan kata sayang untuk kekasihmu.
Bahkan setiap waktu.
Tetapi...
Apa kamu juga sering mengucapkan.
Mengucapkan kata sayang untuk
orang tuamu?
Hey kawan,sadarlah...
Siapa yang merawatmu dari kecil?
Siapa yang mengajarimu tentang semuanya?
Tentang semuanya sampai kamu bisa menjadi seperti sekarang?
Sampai kamu bisa berbicara dengan lancar?
Sampai kamu bisa berdiri dengan tegak?
Sampai kamu mengerti tentang kehidupan di dunia?
Siapa?
Siapa yang mengajarimu itu semua?
Apa dia kekasihmu?
Bukan kawan bukan.
Dia orang tuamu.
Orang tuamu.
Orang yang slalu kamu acuhkan.
Orang yang slalu kamu nomer duakan.
Tapi apa balasan mereka terhadapmu?
Mereka masih sama.
Masih sama seperti dulu.
Yang akan slalu menyayangimu.
Yang akan slalu menjagamu.
Yang akan slalu membanggakan.
Membanggakan betapa hebatnya
Kamu didepan orang banyak.
Betapa sayangnya kamu ke mereka di depan orang banyak.
Betapa perhatiannya kamu ke mereka di depan orang banyak.
Walau pun pada kenyataannya nihil.
Sadarlah kawan...
Orang tuamu lebih berharga dari kekasihmu.
Orang tuamu lebih berarti dari kekasihmu.
Dan orang tuamu lebih banyak
Berkorban dari kekasihmu.
Karna apapun sifat kamu.
Mereka slalu menyayangimu.
Menyayangimu sampai akhir hayatnya.