BISIKAN SUNYI
Oleh Gatra Aksara
Wahai Hati,..
Tenanglah, barang sebentar
Karena malam telah perkasa datang memeluk separuh raga bumi
Dengarkan Dia melantunkan lagu-lagu kefanaan
Tanpa beban, bebas mengarungi 8 arah penjuru mata angin
Laksana burung bul-bul terbang kesana-kemari di antara lembah-lembah
Menggemakan kicau suka-cita yang di abadikan bunga-bunga Convallaria Majalis
Wahai Hati,..
Diamlah, barang sebentar
Sebab Bisikan Sunyi telah merangkai nada-nada krusial dari suara kehidupan
Seusai angin-angin memetik 1 per 1 senar dawai hati para manusia pencinta
Dan ketika Sang Takdir selesai melaksanakan perintah-perintah Tuhan tentang bab kematian
Wahai Hati,..
Renungkan, barang sebentar
Karena aku merasakan engkau juga dapat berfikir
Seperti Gunung Lawu yang tetap tenang di tempatnya,
Di dalamnya menyimpan rahasia-rahasia sejarah dan perjuangan pahlawan
Wahai Hati,..
Paparkan kepadaku tentang 2 Putra Keheningan; Kerinduan dan Kegelisahan
Dirimu dan Mereka bagai 3 Serangkai Abadi
Tak terpisahkan oleh waktu bahkan Sang Takdir sekalipun
Aku merasakan,..
Kerinduan selalu menguatkan Cinta
Dalam hal, kala sebuah rasa cinta itu sendiri diterima dan ditolak
Dan meski rasa cinta itu berada dalam jalur ketidakpastian
Di dalam kerinduan engkau berbicara dengan jiwaku
Sejelas-jelasnya, dengan bahasa lugas tanpa batas dari Bisikan Sunyi
Mengalir tulus memercikan harapan-harapan dan kebahagiaan
Laksana Rahmat Tuhan melalui perantara Sungai Nil dan Eufrat
Dan merangkum; 'Bahwa Cinta bukan segalanya, melainkan Tuhanlah Yang Utama'
Aku merasakan,..
Kegelisahan setia menopang lukaku
Dari sayatan pisau lidah wanita-wanita yang pernah mencintaiku
Dan diterjemahkan menjadi puisi melankolis penuh kedalaman makna
Dan disentuh dengan terang tanpa transparan oleh kata-kata kejujuran dari air mata
Lalu setiap dukaku mendengar Dia berkata; 'Masa Lalu tidak hanya memberikan pahit, ia adalah pembimbing hatimu yang mengajarkan pentingnya arti sebuah kesetiaan'
Dengannya, kini aku bangkit dari masa lalu hitamku
Merantai dan Menghidupkan kembali Masa Depanku yang sempat meredup karena lidah-lidah picik manusia-manusia pendengki
Wahai Hati,..
Tenanglah, dalam bisikan sunyi
Karena sunyi adalah waktu yang paling aku cintai
Dimataku, Dia jauh lebih berharga dari emas batangan sepenuh bumi
Dia adalah Syair Tuhan yang paling menyentuh jiwa dibacakan oleh gelap malam
Dan di pahami daratan dan lautan
Wahai Hati,..
Tenanglah, dalam bisikan sunyi
Karena Alam Semesta selalu memuji Tuhannya
Dia akan senantiasa mengutarakan cinta kepada makhluk-makhluk-Nya
Seperti Hujan yang begitu dalam mencintai Bumi
Yang begitu taat menyampaikan amanat Tuhan
Wahai Hati,..
Tenanglah, dalam Bisikan Sunyi
Di dalam Kesunyian, aku menemukan kehidupan baru
Bebas dari perkataan dusta dan kesombongan
Murni dari kejahatan dan kesalahan
Wahai Hati,..
Sejak aku mengenal tentang Pujian
Aku tahu, itu akan melenakanmu
Dan semakin melemahkanmu terhadap kebaikan
Maka akalku selalu berusaha jauh-jauh menyingkirkannya
Agar engkau tidak menjadi Rumah bagi Setan
Ketahuilah, Wahai Hatiku,..
Orang-orang yang tidak mengerti makna pujian
Ia akan selalu mencarinya dengan berbagai cara
Meskipun harus mengorbankan kehormatan dan harga dirinya
Sampai-sampai terdapat julukan terkemuka 'Gila Pujian'
Wahai Hati,..
Tenanglah, dalam bisikan sunyi
Meskipun dalam iringan musik metal yang lirih membangkitkan semangat jiwa
Aku tidak ingin engkau menjadi rumah bagi kesombongan
Dan peristirahatan bagi kemunafikan dan kedengkian
Engkau diciptakan Tuhan sebagai Rumah-Nya
Sebelum Jiwa yang hina ini berlalu pergi dari dunia
Wahai Hati,..
Tenanglah, dalam Bisikan Sunyi
Sebelum fajar mengutus matahari menerangi bumi
Setelah Kehidupan membacakan babak baru kepada tiap-tiap diri manusia
Ketika rasa galau ini menguasai diriku dengan bertajuk 'Dilema Bisikan Sunyi'
Kala senja tetap setia menunggu di ufuk barat untuk esok harinya
Wahai Hati,..
Apa yang ingin engkau katakan?
Maka katakanlah kepadaku
Karena engkau adalah milikku
Terus teranglah dalam Bisikan Sunyi
Karena Bisikan Sunyi adalah duta yang paling utama
Untuk menyatukan Cinta dan Rindu
Bisikan Sunyi membimbing Jiwaku condong kepada keramahan dan kelembutan
Dan mematahkan konsep dendam kesumat dan amarah
Wahai Bisikan Sunyi,..
Dengarkan Jiwaku
Aku takkan pernah menukarkanmu dengan guruh
Bila yang terbaik sudah hadir mengapa aku harus mencari yang tak jelas?
Seperti lautan yang senantiasa cinta kepada ombak-ombaknya
Dan seperti Burung Camar yang mencintai sepenuh hatinya kepada Sang Samudra
Wahai Bisikan Sunyi,..
Dengarkan Jiwaku
Kehadiranmu laksana Kekasih Abadi bagi Jiwaku
Engkau bagai Perempuan berhati Purnama
Penuh Kasih Mesra dan tak pernah menghianatiku
Meski Bintang-Bintang Keramaian silih berganti menggodamu
Namun engkau tetap setia hati hanya kepadaku
Aku mencintaimu, Wahai Bisikan Sunyi,..
Engkaulah Kehidupan Jiwaku.