AIR MATAKU
Oleh Risni Dwi Wahyuni
Hembusan nafas mengiringi langkah kaki
Suara hati memaksa diam
Diam sejenak dalam uraian kataku
Pernah kucoba mengartikan kata demi kata dalam hidupku
Namun tak sedikit pun aku mampu
Selalu kucoba berdiri tegak
Mengibarkan bendera ketegaran
Tegar menatap langit
Namun aku lelah menanti birunya langit
Bersama waktu
Aku membeku
Demi setitik harapan yang kurasa tak pernah kumiliki
Air mataku leleh
Menghangatkan dua tebing pipiku
Dan biarkan
Biarkan air mataku menguap bersama waktu
Seperti detik-detik yang berguguran
Disepanjang langkah yang berat
Aku tenggelam dalam bait-bait puisi
Cahaya kecil yang terbaring menangis
Memberi isyarat
Sedih ini untukku sendiri
Aku tertunduk
Melewatkan waktu
Menghitung tetes air mataku