MOKSA
Oleh Abiyaksa pangestu
Pagi di lereng Lawu,melepas atma pada hembusan angin gunung dan aroma kopi,ketika itu aku teringat padamu.
Dengan caramu membuat tubuh dan jiwaku hangat, yang memprakarsai cinta di tiap hembusan nafasku.
Dan kau hadir merubah segala,
Merubah kepapaan menjadi lebih sempurna,merubah indera menjadi lepas dari samsara.
Sekian lama kita melewati peristiwa peristiwa yang membuatku tak mengerti tentang perasaan sendiri.
Selalu seluruh inderaku memusatkan padamu, yang membuat penglihatanku menjadi lebih bertata krama padamu.
Dan membuatkan lidahku kelu ketika kamu membalas tatapan mataku dengan manja dan penuh harap.
Tetapi mengapa harumu menjadi membuatku takut akan kehilanganmu?
Apakah seluruh nafasku terpatri pada aroma mu, pada setiap desah di tiap hela nafasku.
Hingga fikirku ambyar ditengah kabut kabut yang menyabuk di cemoro sewu.
Nun jauh di ujung cemara itu aku melihatmu bernyanyi bersama burung burung.
Aku juga melihatmu menari bersama para malaikat diantara mentari pagi dan mega mega.
Hingga kau lenyap menuju nirvana dan bebas dari belenggu samsara.
Lereng Lawu (sambil memperhatikan merapi-merbabu).