KUNANG DAN KENANG
Oleh Abiyaksa pangestu
1
Aku masih ingat ketika pertama bersua denganmu,
Senyummu ramah menjamu hati yang di balut sembilu.
Ketika kita mulai dekat,sedekat bara dengan bibir.
Kau menceritakan padaku tentang muasal kunang kunang.
Ia lahir dari rahim kuku kuku orang china yang mati,dan yang kutau kamu memiliki keturunan china dan aga.
Dan kamu membawaku pada sebuah pekarangan kebun yang di penuhi ratusan kunang kunang.
Dan kau ajari aku bagaimana cara yang baik melihat kunang kunang.
Semenjak itulah aku membisu,sebab tak ada bahasa yang dapat mewakilinya saat cahaya hijau fosfor itu memecah kesunyian purnama.
2
Saat ini kamu tahu kita adalah bagian kenangan yang tercecer dari milyaran kisah cinta,
Yang sebagian ditulis oleh para sastrawan.
Yang tak bisa bertahan atas perkara yabg rumit.
Aku kangen kamu,
Dengan kata yang tak sempat di dengar riak danau dan tetesan hujan pada rumput.
Pada suatu sore pertama kali kau menitipkan kenangan pada qibla.
Perasaan yang mungkin akan membekas selamanya.
3
Aku kangen padamu,
Pada malam di warung makan ayam goreng lamongan yang buka 24 jam
Di by pass Kintamani-Singaraja.
Kuharap kau ingat bahwa disitu masih ada jejakku.
Ketika kesederhanaan makan malam kita menjadi hal yang paling mewah.
4
Pada tanah yang basah di terunyan masih menyimpan kisah kita.
Pada pepohonan tempat kita berteduh menjadi tempat dimana kau dan aku pernah saling merajut asmaradana.
Mungkin bagiku menghabiskan waktu denganmu adalah saat terbaik,meski tak melakukan apa apa.
Dan betapa aku ingin menziarahi segala sudut tanah tempat kita memijak.
Sebelum pada akhirnya kau dan aku tidak dapat saling jangkau,pada saat jarak dan waktu tidak akan merestui.
Agar kau dan aku tak mampu bertahan dan merindu.
Desa Terunyan