SAHABAT PERANTAUAN
Oleh erva dewi
Teruntuk sahabat perantauan..
Salam rindu dari tanah perantauan..
Rindu, bukankah itu kata yang tepat?
Entahlah, rasanya memang tak mampu ku temukan kata yang lebih tepat
Yang jelas, satu kata itu yang ku tahu pasti ada dalam otakku
Dalam dan sarat akan makna
Sahabat, bukankah kau juga rasa yang sama
Berbeda tanah yang kita injak haruskah menjadi penghalang doa kita
Banyak hari terlewati tanpa kebersamaan
Banyak tawa terlepas diudara tanpa suara
Salahkah sahabatmu ini jika hatinya dirundung rasa khawatir?
Masihkah jernihnya aqidah menghiasi kita?
Masihkah kokonya iman menjadi benteng kita?
Terhanyut syahdu dalam peraduan
Tenggelam diri dalam penghambaan
Di antara berjuta insan padu dalam tujuan
Salahkah sahabatmu mengkhawatirkan sahabatnya
Di tanah perantauan masing-masing
Salahkah jika sahabatmu ini banyak bertanya hanya demi kepastian
Kepastian akan iman yang masih melekat pada diri
Begitulah..
Kejamnya dunia baru ini
Keterlenaan seringkali menguasai saat kesadaran meredup
Meski kesadaran juga tak selamanya
Membangkitkan ghirah tuk berkarya
Namu apa daya
Manusia tetap manusia yang punya hawa
Dari tanah perantauan ku kirimkan doa
Dengan temanmu yang baru
Lingkunganmu yang baru
Hidupmu yang baru
Semoga iman dan takwa tetap menjadi acuan kita
Agar kita dapat dipertemukan dalam rahmatNya