SAHABAT, BEBAS!
Oleh Natalino Neparasi
Berjejal aroma tuak yang di terbangkan angin
Membuka lorong-lorong kesunyian
Mulut yang terbungkam sekejap meletup-letup
Membentuk lingkaran dengan bekas segelas aqua sebagai antrian
Kemah barisan pujanga? Bukan! Ini lintasan bibir-bibir penikmat tuak
Silang menyilang buain pengobral mulai diobral
Menyulam jaring-jaring membentuk proyeksi
Aku bersekutu dengan obralan para pengobral
Kami adalah satu meski ini hanya pelampiasan temu kami
Rokok, arak adalah simbolik kami pekikkan “bebas”
Asap berjerjal membentuk awan kemudian lenyap termakan angin
Tidak ada pengerutu. Senyum terbentuk di sudut-sudut kesunyian malam
Jarum jam lalu lalang tanpa kompromi merangsak maju
Mengikuti adrenalin yang kian memuncak untuk mengalahkan malam
Kupahat kisah malam ini dengan sebaris harap
Biarkan kami tetap bersekutu
Merajut reka-reka yang telah kami degungkan malam ini
Hingga fajar menjemput dan kami kembali menabur
Dan hujan kembali menyalami
Kamipun menikmati tuain-tuain kebajikan.