PUISI SECANGKIR KOPI
Oleh Sayyid Ruslan Abdullah
Hidangan secakir kopi hari ini
Nikmatnya menengelamkan kepiluan
Hingga asa tergambar jelas dibalik warna hitam pekat
Dengan cinta rasa manis yang tersaji di atas tilam
Hujan deras menguyur
Gemuruh suara diatap rumah
Sejuk menyusuk di nadir tubuh
Pupus tercelup dalam kehangatan secangkir kopi
Wahai sang waktu
Berputarlah..
Bagai sendok mengaduk diantara kopi dan gula
Hingga larut keduanya dalam cita rasa
Dan kunikmati takdirku
Bagai secangkir kopi
Hingga yang tersisa
Gundukan ampas bertuliskan cangkir bening.
Barru, 5 Februari 2015