KUDEKAP BAYANGMU
Oleh Sayyid Ruslan Abdullah
(untuk Pamanda Al-Marhum S. Ahmad Al-Mahdaly)
Dalam sunyi kudekap bayangmu
Disetiap lintasan anganku
Menerawang likuk pematang sawah Silumba
Hingga debur ombak pantai Dongko
Roda sepeda tua terayun
Mengerincing di antara bebatuan dan pasir jalanan
Dan panas terik mentari pukul sebelas hari jum’at
Membakar kulit yang semakin keriput
Senyum tulus hadir dalam sapaan
Menghiasi wajah penuh garis
Di setiap tutur kata tiada derita
Walau kesendirian mendera hidup menahun
Di Pekkae hati tersentak
Ketika ponsel bordering duka
Kabarkan di bumi Kaledo engkau di semayamkan
Kurangkai kenangan dalam bait puisi
Agar dapat kupinjam ketabahanmu dalam lautan hidup
Dengan iringan debur ombak pantai Pancana
Di Negeri moyang kita paman.
Barru, 2013