POTRET
Oleh Rezha T Putra
Setiap kali kutatap potret negeriku yang indah dalam bingkai kebangsaan
Selalu saja ada amarah yang menggelegak dalam teriakan yang tertahan
Betapa prahara politik telah memporakporandakan kesatuan dan persatuan
Setiap kali kutatap potret negeriku yang beragam dalam bingkai kebhinnekaan
Selalu saja ada duka yang menggeliat dalam rasa yang terperihkan
Betapa prahara budaya telah meluluhlantahkan etika dan kearifan lokal
Setiap kali kutatap potret negeriku yang santun dalam bingkai kemanusiaan
Selalu saja ada keprihatinan yang menjerit dalam tangis bathin yang tertahan
Betapa prahara sosial telah membumihanguskan persaudaraan dan persahabatan
Duhai,
Jangan salahkan generasimu jika kemudian saling bermusuhan dan memendam curiga
karena mereka belajar dari kalian yang saling melaknat atas nama nasionalisme
karena mereka belajar dari kalian yang saling membunuh atas nama idiologisme
karena mereka belajar dari kalian yang saling melabrak atas nama idealisme
Sedang aku dalam genggaman harapan dan kecemasan
Tetap takzim dan bangga dalam bayang kebangsaan yang nyaris sirna
Kembalilah negeriku sebagaimana yang tertera dalam ikrar proklamator
Jayalah negeriku sebagaimana yang menjadi cita-cita leluhur
Karena kami akan tetap setia sebagaimana kesetiaan bibir pantai pada jilatan lidah ombak.