MAWAR SERUNI
Oleh Mama Aeya
Bunyi jangkrik semalam sudah berganti dengan siul burung yang merdu
Pertichor menguar aroma basah
Kelopak mawar luruh ke tanah
Tak mampu menahan berat terpaan angin dan hujan
Seruni mekar tertancap di depan nisan yang tak mau diberi nama
Menggiring air yang jatuh saat sepasang kelopak mata berkedip
Pikiran dan raga tak lagi di tempat yang sama
Antara Mawar dan Seruni
kisah mereka mati di bawah pusara.
Menjelma menjadi bara yang kian berani membakar empati