PERINDU
Oleh Farhanah
Sudah tak terhitung lagi berapa lama kerinduan ini terpendam
Masih dalam pejaman mata aku menekan
Menekan untuk berhenti merindu
Bodohnya aku memang
Terlalu hanyut dalam kerinduan
Namun
Salahkah jika fitrah ku ini tak bisa ku tentang
Terus menghujam tanpa aku sendiri tak tahu kapan rindu itu terhenti
Biarkan
Bahkan sampai debu membuat usang pun
Kerinduan itu akan tetap ada
Dan selalu ada
Biarkan
Bahkan sampai musim berganti pun
Kerinduan itu akan tetap sama
Dan selalu sama
Karena
Kerinduanku tidak terletak atas dasar waktu
Namun, seberapa besar aku menikmati kerinduan itu