HALUSINASI
Oleh Arda trian
Waktu terhenti setelah jantung dan hati tak berderap
Ketika otak tak lagi mengeluarkan ide dan hanya halusinasi
Saat firasat menggantikan logika dan nyata
Kesendirian termakan riuh benci dipinggir kota tua yang tak tua lagi
Hanya imajinasi dan mimpi yang bisa menyambung nafas dari detik ke karismatik
Ini bukan hinaan atau cacian pada pempimpin negeri
Ini kata dan setiap kata memiliki arti
Dari arti itulah yg menjadi inti dari setiap bait puisi
Malam sedih letih menjadi teman hidup dari yang tersenyum atas penderitaan
Sekarang kunang kunang rindu akan sepi
Dan sang pemimpi yg lupa akan mimpi nya atau dia mulai berhenti atas hayalan yang dia punya
Selamat tinggal ramai sang pemimpi ingin kembali ke sepi dan bermimpi