PEREMPUAN TANGGUHKU
Oleh Agus Tri Suwarno
Teringat gurat lelah di wajah keriputmu
Membekas lekat di benak anganku
Tentang deras keringat yang menggujuri pipimu
Tentang berat yang membebani dirimu
Tapi ku acuhkan semua pengorbananmu waktu itu
Tak ku pedulikan semua jerih payahmu
Aku hanya bisa membentakmu
Ketika kau belum bisa menuruti permintaanku
Aku hanya bisa mengeluh
Tentang kehidupan bersamamu
Kini baru ku sadari
ketika senja telah membayangi usiamu
Ketika senyum tak lagi menghiasi bibir kakumu
Ketika air mata telah kering oleh waktu
Bahwa kau lebih dari seluruh hidupku.