DUNIA SELEMBAR KERTAS
Oleh Nurul Fajriyah
Aku bernama manusia
Manusia penghuni negeri
Negeri penuh strata
Jua gagasan imitasi
Terdidik wajib hukumnya
Berpikir kerdil tak ada salahnya
Jua tak diharamkan
Gelar di secarik kertas adalah kiblat
Kenapa aku berkiblat pada sebuah pangkat?
Karena tujuanku adalah lembaran berwarna
Merah, merah, merah
Birupun tak apa asal berlipat
Hijau, kuning pun taka pa,asal ia bisa ku jadikan pulau
Pagi, siang, malam aku tak mengenalnya
Yang aku kenal adalah angka dalam rekening
Dan juga segepok uang di saku
Keringat ku peras, taganku gandakan
Tak hiraukan kawan memandang
Mencibir, mengolokpun tak apa
Keluarga ku acuhkan
Asal kota bisa ku bangun
Otak dan tenaga ku optimalkan
Surat rekomendasi menumpuk itu adalah ambisi
Gelar kertas, Uang kertas, kerjapun ditopang kertas
Ah kertas, nafasku terhenti jika kau menghilang
Duniaku mati suri ketika aku tak lagi bersandar dibahumu
Dan jika benar kau tiada
Tamatlah hidup kami para kaum terdidik berotak tumpul
Tamatlah hidup kami para manusia beretos tinggi pemuja harta
Kotaku, pulauku akan menyublim dan tak lagi mampu ku hirup