ALEGORI ANU
Oleh Amalia Fajriyyatin Najichah
Seutas nyali telah ia tawarkan
Terbungkus oleh alegori-alegori dan metafora-metafora
Sulit untuk dibedakan mana yang harus dilakonkan
Oleh wayang-wayang kulit
Atau orang atau golek atau beber atau potehi atau entah
Sejatinya hidup adalah sandiwara boneka
Seperti kata para boneka yang katanya hidup dan tengah bersandiwara
Siapa yang mencipta dan siapa yang dicipta
Hingga muncul teki-teka lucu
“Dulu ininya atau anunya?”
Inu menjawab ini
Ina menjawab anu
Ani berkata, ih kok saru