GERUTU PARA HEWAN
Oleh Muhammad Fadhil Nurdiansyah
Matahari merangkak naik keatas..
Menyilaukan mataku dengan sinarnya..
Awan tipis mulai menyelimuti..
Burung berterbangan bagai misis ditabur di donat..
Gunung menjulang mulai terlihat hijaunya..
Kalau kau tanya siapa aku?
Aku adalah seekor binatang..
Binatang liar tak bertali..
Yang berkeliaran kesana kemari..
Aku bebas berlari ke lembah..
Aku bebas tidur di gua..
Tak ada yang melarang..
Entah itu menteri..
Entah itu DPR..
Bahkan presiden sekalipun..
Aku bisa makan semua rumput di padang..
Aku bebas minum literan air di sungai..
Aku tidur berselimut cahaya bulan..
Aku mati tertimbun tanah subur di luas sahara..
Tak pernah repot urusi pembangunan..
Tak pernah resah urusi korupsi..
Tak pernah bingung urusi cemooh rakyat..
Aku hidup bebas disini..
Aku bisa berteman dengan alam..
Engkau presiden?
Berteman dengan siapa?
Kertas berisikan pengajuan kah ?
Lembaran uang merah kah ?
Aku bisa minum literan air sungai disini..
Engkau menteri ?
Minum apa ?
Minuman kemasan ?
Galonan air ?
Segarkah itu semua ?
Waktu sudah kelam sekarang..
Kebingunganmu mencemar sungaiku..
Pembangunanmu merusak habitatku..
Korupsimu melahap habis makananku..
Lalu apa yang harus kupakai tidur?
Lalu apa yang harus kupakai makan?
Dan apa yang harus kuminum?
Aku tak bisa makan uangmu..
Aku tak bisa minum dustamu..
Aku tak bisa tidur digedung gedung bertingkat..
Aku ini hewan..
Hewan liar yang tak ada pengaturnya..
Aku hidup bebas dialam..
Bukan hidup disebuah tatanan..
Apalagi tatanan hukum kalian..
Lihat! mereka memburu aku..
Membunuhku..
Memisahkan kulit dengan badanku..
Lalu mereka menjual dagingku..
Mereka memotong tandukku..
Hanya karena kalian..
Dasar bodoh,
Dasar tak tahu malu..
Aku ingin terbunuh saat waktuku terbunuh..
Bukannya dibunuh..
Aku ini binatang..
Bukan seperti kalian..
Aku tak pernah melawan..
Pernahkan kalian perhatian..
Uang saja yang kalian peduli..
Bagaimana bisa bersyukur..
Pernahkan kali sebahagia aku..
Hukum saja tak teratur..
Bagaimana bisa bahagia..
Mati sahaja kalian..
Kami, para binatang..
Jijik melihat kelakuan kalian manusia biadap..
Ingat tuhan saja tidak..
Apalagi ingat rakyat..
Ingat rakyat saja tidak..
Apalagi ingat kami, para binatang jalang..