JENUH AKU BERHARAP
Oleh Miki Rahmat
Aku telah memohon kepadamu
Untuk tetap selalu bersama
Namun kau tak mengindahkannya
Kau pilih untuk berhenti mengenalku
Menjauh adalah keputusan yang kau pilih
Jenuh aku berharap
Kepadamu yang tak lagi peduli
Yang mudah datang dan juga pergi
Alasanmu tak dapat ku terima
Meski kau selalu menepisnya
Apa yang salah denganku?
Mengapa perasaanku selalu tak bertaut padanya
Sedangkan yang kuinginkan, tak pernah
menginginkanku
Mungkinkah ini hukum karma dimasa lalu?
Atau aku yang terlalu berharap?
Impianku telah sirna sudah
Ketika ingin ku lukis rasa bahagia di tiap titian
kehidupanmu
Namun biduk yang kukayuh kan merapuh
Menjadi buih tiada arti
Terlanjur aku bersahabat dengan sendiri
Kini kau hanya menjadi ilusi
Hadirmu hanya bayang-bayang maya
Tiada yang nyata kurasa
Selain kata-katamu yang pernah terucap
Yang kan selalu kuingat
Mengesalkan...
Jika ku kembali menoleh kebelakang
Memandang masa lalu yang tetap hadir
diingatan
Dengan tuduhan:
Akulah yang menggoreskan kecewa dihatimu
Namun aku telah berhenti berharap
Hingga jenuh aku tiada membuahkan hasil
Mataku tak lagi memandangmu
Terhalang oleh bayang-bayang disampingmu
Mengesalkan : seolah janjiku yang telah ingkar
Kau takkan pernah mengerti
Takkan pernah...
Karena bantahan yang selalu kau lontarkan
Adalah wujud dari sikap apatismu
Hanya kau yang paling benar
Argumenku selalu tersampahkan
Karena logikamu telah mati untuk menerima
Jenuh aku berharap
Berharap untuk selalu didengar
Sia-sia : Seolah aku tak pernah benar sekali pun