NERAKA
Oleh Faidul Wizari
Ketika berteriak mulut neraka;
Nafasku berjuta kali badai penuh api
Tanganku menampar, memeluk, memakan
Seperti lembah-lembah binatang
Lidahku menjilat
Meneteskan bisa di atas luka,
Meludahi muka yang penuh hina
Tenagaku kuat perkasa
Musuh-musuhku kutindas tiada daya
Seranganku!
Tiada kuasa menghadang
Tiada sanggup melawan
Kupenjarakan tubuh-tubuh jalang
Kuberi makan dengan buah beribu tahun lalu
Kuperas darinya
Maka, darah dan nanah
Aku menyiksa terus menyiksa
Rasakanlah derita di atas derita
Jakarta, 2007