LELAH
Oleh Sabarudin Saputra
Diam-diam sesal menjebakku.
Menghujatku dengan berjuta cacian.
Lalu aku telah layu, oleh waktu yang melenakan.
Lalu aku telah lupa oleh nafas yang menggairahkan.
Aku telah lama di sini, diam, sepi, karena aku lelah.
Lelah memupuk benih-benih kekosongan dalam ladang gersang.
Lelah terlena dalam luka yang membuat akal membungkam.
Lelah menelusuri ketiadaan cinta dalam jiwa.
Aku lelah, dengan diriku yang tak tahu bersalah.
Hingga petang ini, lelahku benar-benar menutup seluruh jingga.
Dan aurah hangatnya senja, tak lagi sampaikan daya.
Dia ingin lenyap tanpa saksikan kebodohanku.
Dan lagi-lagi, aku lelah.
Memahami diriku yang tak pernah ingin berdamai dengan jalan-Nya.