ISYARAT DARI JALANAN
Oleh Wardiman Mas'ud
Aku ingin meminta waktu kalian untuk tahu tentang keluh-kesahku.
Tapi kalian terlalu sibuk mendengarkan omongan para pendusta berdasi.
Aku ingin meminta kalian membuatkan taman bermain untukku.
Tapi kalian terlalu asyik menikmati bangunan megah.
Aku ingin meminta kalian mengajariku membaca.
Tapi kalian terlalu serius membaca teori-teori sosial.
Aku ingin meminta kalian mengajariku menulis.
Tapi kalian terlalu fokus menulis kritikan untuk negeri ini.
Aku ingin meminta kalian menjaga kesehatanku.
Tapi kalian terlalu sibuk memikirkan bagaimana pola hidup yang sehat.
Aku ingin meminta kalian melindungiku dari tindakan kekerasan anak.
Tapi kalian terlalu sibuk menata masa depan.
Aku ingin meminta kalian mendengarkan harapan-harapanku.
Tapi kalian terlalu asyik menyusun harapan naif.
Aku ingin meminta kalian bersahabat denganku.
Tapi kalian terlalu gengsi untuk terlihat kumuh.
Aku ingin meminta kalian peduli terhadapku.
Tapi kalian malah memberikan kebencian.
Aku ingin mengisyaratkan senyum harapan kepada kalian.
Tapi kalian malah risih terhadapku.
Aku tak bermaksud mengajak kalian berada di hidupku.
Karena hidupku terlalu keras/kejam untuk anak seusiaku.
Aku tak mengharapkan belas kasih dari kalian.
Aku hanya ingin kalian sadar bahwa aku juga bagian dari generasi masa depan bangsa.
Toh, kalau kalian tidak mampu menyadari itu.
Aku ingin memohon sesuatu kepada kalian.
“Kumohon biarkanlah aku dengan tenang memikul beban gelar ‘anak jalanan’ sambil menikmati pemandangan indah tentang hidup KALIAN.