MELANKOLI KEHIDUPAN
Oleh Urfi Hanifah
Berputar lambat lalu cepat
Baling-baling kertas tertiup angin
Imajiku ikut beringsut pergi
Melintasi rel waktu dengan tepat
Sepanjang jalan Ia menebar aroma wewangian
Meninggalkan seuntai prosa sepi
Rintik hujan mulai turun dan tak terhiraukan lagi
Jejak-jejak wangi yasminnya menipis
Hilang,
Usai sudah rubik biru ini
Bergulir lagi pada kotak berikutnya
Hitam….
Semakin kuputar semakin ia rancu
Terurailah rupa ambigu
Merah, kuning, dan lagi-lagi biru
Ahh, kurasa ini bukan kotak duka
Ini hanya sebatas cuka, penyedap cinta yang tiada tara
Untuk kita sang pemeran utama