PININGIT PALSUOleh Isa Almansyah
Punggawa penunggang kuda…
Meretakan gigi melihat Indonesia…
Ketidak puasan seorang satria…
Mendengus menghela mempercepat…
Namun tampak diekor matanya yang membara…
Pengangguran bagai buih…
Tetap mengganggu pandangannya…
Koruptor mengiringi derap kudanya dengan terkekeh…
Bukan hanya satu tapi sepasukan…berceloteh,
Sehingga Celotehannya membuat ringkikan kudanya tenggelam,…
Konglomerat bertepuk tangan bersorak sorai…
Didepan garis Finish….
Dan matamu mendadak sayu dan mengabur,….
Yang kau lihat kini hanyalah makam – makam yang siap menunggu.
Satriaku berteriak bingung,…tertelikung,
Dan aku hanya bergumam tak jelas…
Kau bukan piningit….
Dimana piningitku…?
Sedangkan makam itu telah siap…
Ah….tidak ada yang bisa menghiburku.