DUKAKUOleh Arina Listiyaningrum
Ketika tangan yang kasar itu memelukku,
mengapus air mataku dengan dengan sisi lembutnya,
ia berbisik ayat-ayat Al-Quran yang mendamaikan
dalam kedukaan yang luar biasa akan kehilangan
Sosok yang terbaring di depan mataku,
terbungkus kain kafan putih dan jarit bermotif,
aku berterik, mama...mama...
namun ia tetap tak bergerak dan biru kaku.
Tenggorokanku seperti tercekik
isakku seakan bisa membuat nafasku terhenti sekejap
aku berteriak mengiringi lantunan ayat Tuhan yang berkumandang,
namun derita ini tak elak membuatku berhenti bersedu
Mama...
mama...
mama...
Tuhan, kembalikan ia bersamaku,
bukakan matanya,
gerakkan tubuhnya,
dan buat ia kembali tersenyum padaku...
Dalam hatiku membatin...