DI NEGERI INI
Oleh Handy Pranowo
Di negeri ini orang tak lagi bisa menyeberang jalan,
apalagi bersebrangan aliran bisa di bantai.
Hiruk-pikuk reformasi membunuh akal sehat,
seribu janji telah menjadi laknat dari mulut tikus pengerat.
Propaganda-proganda sesat di sebar meracuni rakyat,
melalui udara melalui jalan darat.
Mencari keuntungan mencari kambing hitam.
Demikian yang di kerjakan sambil melipat-lipat uang haram.
Sedangkan hukum menjadi bara api panas memanggang,
daging dan tulang-tulang kemiskinan.
Cita-cita mereka di abaikan.
Kepercayaan mereka di selewengkan.
Aku lahir di sini.
Aku besar di negeri ini.
Namun beras yang ku makan hasil impor luar negeri.
Sebab barisan petani telah terkubur di tanahnya yang subur.
Di berondong peluru tirani demi kepentingan pribadi.
Aku protes, orasi di depan gedung telanjang kaki.
Namun tak bergeming telinga mereka tersumbat materi.
Sementara anak-anak sekolah bergelantungan menjadi tarzan.
Menuntut ilmu dalam gedung-gedung tembus langit, kepanasan dan kehujanan.
Janji-janji kesejahteraan menjadi kabur.
Seperti buronan korupsi yang bebas ke luar negeri.
Reformasi seperti bermain layang-layang di tarik dan di ulur.
Benangnya di lumuri darah dan tangisan.
Aku menulis gelisah ini.
Tetapi apalah diriku, bukanlah superman.
Cuma sandal jepit yang terpojok dan hilang.
Di sapu tsunami keserakahan negeri ini.
Masih adakah yang tersisa?