MAAFKANLAH AKU TUHANKU
Oleh Doel Mersault
Malam itu begitu hening
Tak ada angin, tak ada hujan
Tak ada suara jangkrik, ataupun katak
Iya, begitu hening...dan sepi
Aku sedang duduk bersimpuh
Di atas sajadah yang sudah tua
Namun hatiku masih menyukainya
Bahkan selalu menyukainya
Tiba-tiba air mataku meleleh
Membasahi pipiku yang dingin
Lalu kurasakan kehangatan
Di wajah dan sekujur tubuhku
Entah apa yang terjadi ini?
Malam ini begitu menyegarkan
Tidak dingin, juga tidak panas
Tapi, mengapa aku menangis?
Sekelebat, hatiku merasa begitu sedih
Ku teringat sahabatku yang dulu-dulu
Aku pernah mengejek mereka
Aku pernah merasa benci kepada mereka
Maafkanlah aku, sahabatku
Aku tak tahu kalian di mana
Aku tak tahu kabar kalian gimana
Tapi aku selalu merindukan kalian
Sekelebat, hatiku merasa teriris
Ku teringat bundaku di masa lalu
Aku sering membentaknya
Aku sering memendam amarah padanya
Maafkanlah aku, bundaku
Aku tak mau mengerti perasaanmu
Aku tak pernah membalas budimu
Tapi aku sungguh takut kehilanganmu
Sekelebat, hatiku merasa jadi pengecut
Ku teringat Tuhanku yang menciptakanku
Aku sering mengkhianatinya siang malam
Aku melakukan banyak keingkaran pada-Nya
Maafkanlah aku, Ya Allah ya Tuhanku
Aku ini manusia yang bodoh lagi sombong
Aku sering selingkuh dengan dunia
Aku lebih suka mengobrol daripada mengingat-Mu
Oooh, alangkah malangnya aku
Begitu banyak dosa dalam tubuhku ini
Begitu banyak nafsu dalam hatiku ini
Oooh Tuhan, ampunilah aku
Ya Tuhanku, aku mencintai sahabatku
Ya Tuhanku, aku mencintai bundaku
Ya Tuhanku, aku ingin Kau cintai
Ya Tuhanku, bukalah pintu-Mu untukku
Doel Mersault
Padang, September 2010