KADITYA DAN BUANA
Oleh Numa
Ribuan kunang kunang telah berhamburan pergi
Nyamuk nyamuk pun telah bersebunyi
Kini hanya ada sisa malam yang mulai memudar
Ayam ayam mulai berkokok riang
Tak ketingalan pancaran mega menyertai datang nya mentari
Embun yang tersisa menambah kesejuk pagi ini
Burung burung mulai mengepak kan kedua sayap nya yang menawan
Kini hanya hatiku yang tertingal
Dalam puisi ini
Aku hanya bisa menyirat kebahagian
Disetiap syair nya yang menembus keheningan malam
Yang kini berubah wajah dengan datangnya kehangatan
Sinarnya telah menerangi hati yang muram
Aku akan tetap setia padamu
Seperti sang kaditya yang selalu menemani sang buana