DESTINY
Oleh Semut Ireng
Meretas waktu melangkah sepi
menjalani hasrat yang menyatakan mimpi
hingga mati..
hingga letih tiada lagi keluhan
pantaskah ini..aku susuri
Kemudian akupun mengangkat raga
berjalan berpegang keyakinan
pudar namun bersinar
hambar namun lantang
inikah mahligai takdir
Sejenak kaki ini terhenti
atas ucapan mimpi yang menuntun pergi...
lantas merenung ...meng insyafi
secuil ayat dari titisan illahi
iya..ini jalanku
menyapu keraguan yang menggangguku
Aku tak lagi memperkosa jiwa
tiada lagi memaki hati
inilah bahagiaku..
terselubung dalam perih lelahku
Bismillah...
lantunkan ayat rindu dalam setiap jejakku
menapaki jalan menuju ridho_Mu
mendengungkan mantra mantra keabadian nafasku