AIR MATA
Oleh Syaiba Fahuril
Berapa kalinya aku lupa dalam sujud malam berpapasan petang
Aku luangkan segala kenikmatan di atas ranjang mimpi memeluk pulas
Sampai akhirnya rasa malas menyelimuti hingga fajar terangkat dari kaki langit
Usai melewati itu
Aku mengikat lutut kaki diatas kursi
Sembari menuangkan kopi ke dalam liang tenggorokan yang menghisap ngorok
Jam malam pulang pagi tanpa disadari
Air itu bersumber sendirinya dari pelipis mata
Apa ini kesengajaan insan sepertiku memikul dosa Tuhan?
Apa aku di paksa birahi merajut sedekap tanpa ada yang mengetahui kecuali Ia sendiri?
Bantu aku yang menegadah ampunan-Nya, kasih.
Inikah air mata pembuktian sungguh atau ludah Tuhan
Sebab dengan sengaja aku menyingkap mata dan memperkosa waktu untuk menghirup wanggi keridhaan-Nya.
Syukurku Tuhan.
Ambunten, 05/11/2017