TERSIKSA RINDU
Oleh Arofah K Nisa
Pada semilir angin yang berbisik
Kan kusampaikan situasi hati yang pelik
Ada rasa yang kian hari kian mengakar
Bagai kobaran api yang gagah membakar
Aku terus diliputi kesakitan tak berarti apa
Menahannya terasa pedih, namun melepaskannya sungguh hanya angan belaka
Yang tiap detiknya makin terasa mencekik
Namun anehnya rindu ini tetap kokoh tak terusik
Bahkan akupun sempat melontarkan sebuah tanya
Pada fajar yang gagah, juga pada senja yang megah
Sampai kapan aku berjalan tertatih-tertatih sebab rindu
Rindu yang tertanam sangat dalam tak berkesudahan
Aku tak ingin berhenti untuk menemukan secawan penawar
Namun saat itu juga, sebuah granat penuh keraguan
Melululantahkan segala perencanaan ikhtiar
Bagaimana mungkin ini tak menyiksa?
Jika yang dirindukan tak pernah sadar bahwa ada seseorang
Yang tersiksa sebab rindu yang tak terindukan
Alhasil aku kembali mencoba melontarkan tanya
Kali ini pada hujan yang terjun anggun memecah kedahagaan
Juga pada terik yang mencumbu penuh kehangatan
Namun lagi-lagi mereka diam membisu
Aku pun kembali tersiksa akan pedihnya rindu