SAMPEAN PENDIAM
Oleh ThayyibiSapora
Tanyaku pada media apa yang kamu rasa,
Saat bermunajah dengan ku ?
Deru yang begitu tertutup untuk dimengerti
Berusaha mengalih percakaan, lalu ku berkata
Masih satu titik sebelum memudar
Teringat asyar menyapa rasa
Membikin tak terkendali hasrat dalam adzan
Titah untuk melantunkannya gesit ku pikir
Mengingat kebiasaan tempo dulu sampean diam
Namun, dibalik kaca ada setetes keberanian mutlak
Dalam jiwa lemahmu bahkan pribadiku tidak setegas itu
Akrab dengan rasa suka hanya untai burung
Yang baru turun dari sarangnya lalu belajar menyanyi
Ku kirim surat lewat merpati itu
Bertuliskan kisah saat di desa
Kesan yang begitu membatu sampai sekarang
Tapi sampean pendiam sangat,
Surat sudah sampai masih terkunci
Menunggu terlaksananya jiwa yang siap
Dengan pintu terbuka lebar
Lugu jika diperhatikan Namun, terungkap
Kisah asmara dalam cerita "sampean "