PARA PENJIHAD (PELAJAR)
Oleh KambingHitam
Dalam ruangan penuh tanda tanya,
Setitik warna kuning silaukan mataku,
Ku sebut ia mentari,
Bagai rumus ketetapan,
Yang membakar semua ketakutan akan pijar esok yang lebih menyilaukan,
Yang ku sebut masa depan.
.
Di dalam ruangan penuh tanda tanya,
Ku lampiaskan kegundahan ku,
Ku pegang erat tombak bermata yang menjadi teman perjuanganku,
Ku buka lembar demi lembar keajaiban masa lalu,
Ia angkuh, ia arogan, ia pekat lagi hitam kusebut ia ilmu.
Ku seka keringat yang membasahi setiap perjuangan ku,
Ada yang jatuh di antara huruf yang kutuliskan,
Kusebut itu janji.
.
Lalu bayang-bayang itu kembali menyapa,
Menertawakan setiap tulisan ku,
Mengejek setiap pendapatku,
Merendahkan semua rencana ku,
Menjatuhkan setiap ambisiku,
Kusebut ia kegagalan.
.
Namun altar di depan mata meyakinkan ku,
Memanggilku,
Menceritakan padaku kisah mereka yang pernah melalui terowong gelap yang berlumut dan dekil,
Dilempar zaman yang kerdil,
Dibuang dan dilindas namun tumbuh menjamur dan subur lalu tersenyum,
Kusebut mereka pejuang.
.
Mata ku bergidik,
Nyali ku menanjak,
Dengan segenap asa yang ku kumpulkan dari puing-puing harapan ku teriakkan.
Aku adalah barisan para pencari ilmu,
Bertempur dengan otakku,
Senjataku adalah mata pena,
Kertas adalah tempat ku melukiskan harapan,
Tak peduli 3 atau seribu kilometer lagi,
Tak peduli 3 atau seribu tahun lagi,
aku takkan berhenti,
Hingga senyum bisa ku artikan,
Hingga tangis bisa ku redam,
Hinga nyawa tercerabut dari jasad,
Aku takkan berhenti,
Karna aku adalah barisan para penjihad.
#kambingHitamPUISI (22/10/2016, Tambun, BEKASI)