MUNGKIN
Oleh Dia Astrida
Kepada mentari yang bercahaya di langit
Anggap saja aku sedang menyapamu
Melambai tangan dan melempar senyum
Jikalau ragaku dekat, bisa saja aku meraihmu
Menyentuh langsung warna kebencianku
Mengukir namaku untuk menggoreskan kisahku
Agar kau tau, untuk seribu abad yang lalu aku berjumpa padamu
Di sebuah kehangatan yang di ikuti kepahitan
Tiap kali aku memandang, tiap itu juga kau tak melihatku
Kau selalu ada, aku tak pernah meninggalkanmu begitupun engkau
Tapi mengapa sampai dunia penuh dengan dusta, surga tetap bertahan menanti anak Tuhan
Seperti itulah penantiaanku
Bagai angin yang berhembus ke arahku
Sampai kapanpun tiada yang tau warna angin
Begitu juga denganmu, hai engkau yang tidak mengenalku
Harapku pada senja yang berlalu
Lukis namanya dengan bintang-bintang kecil di langit gelap
Mungkin suatu saat dia akan melihatnya.