DIA DAN AKU, SATU WAKTU
Oleh Ridwan
Di sapanya kota berumur
Detak jantung jam terakhir, nyaring sekali
Pertanda hari berganti
Sebuah isyarat sejak kau lahir
Dia tetap berjalan, menyusuri setiap kelokan
Dan kembali di ambang pintu pikiran
Terlihat wajah kusut di sana, hampa
Lalu masuk tanpa aba-aba
Sambil terbaring dia berbisik; pejamkan matamu, istirahatkan aku!