DEBU BERKERINGAT
Oleh Syaiba Fahuril
Ayah, sejak kau pancing letih dan kau umpan terik sembilu peluru yang lincah
Aku yang dulu masih kanak mengrrti tapi tak sebegitu paham akan kehausan tubuhmu
Pada sejuta butir ketenangan
Agar kau puas mengelus kesabaran
Dan pada terik matahari yang meloncat kesana kemari
Kau patungkan tulang setegak baja
Kau bungkukkan pundak sebengkok gading
Hingga baju hari-harimu basah dengan warna belang-beling
Debu berkeringat kau sulap menjadi jasa
Untuk pupuk pertumbuhan anakmu
Ayah, semoga bukan debu yang membuatmu patah jasmani
Dan juga keringat yang membuat sakit rohani
Sejauh ini kau untuk ku.
Pasean, 30/10/2017