RISALAH INTUISI
Oleh Lio
Biarlah titik kali ini jadi akhir.
Takkan lagi tanganku menjemba pada sesuatu yg takkan pernah tiba digenggaman.
Getir kepiluan dari sisa kenangan hanya membuat rancu pada nirwana yang kucipta dibelakang bola mataku sendiri.
Ia, yang sederajat dgn kaki langit cukup buatku rapuh,cukup buatku meringkih padanya.
Paparan ironi biar kutenggak tanpa secawan pun air mengalirinya,
Aku hanya ingin benar benar merasa sakit pada titik ini.
Biarlah pipiku basah, biarkan hujan turun dgn sederas derasnya.
Biarkan pula mesin waktu menyeretku pada masa lalu.
Kan ku ucap pisah pada kenangan yang berona gelap,
Kan kukubur dan kututup portal yang mengarah pada mereka,kubiarkan kedap!!
Selamat tinggal kekasih,
Bergembiralah dengan hidupmu kini,
Kelak ketika diriku berhasil merayu yang Maha Pengasih,
Kita kan berujung dengan penuh kasih.
Biar acuh kali ini yang menutup sgalanya meski gelak tawa masih terngiang dengan jelas ditelinga,
Ketika bibirku mengucap sapta tentang jumlah dari seberapa banyak diriku jatuh cinta padamu,
Diriku hanya ingin percaya pada nisbi yang nyata, ayatan yang sahih.
Dan biarlah aku menggenapkan diri dgn sunyi!!!!