LIHATLAH DIA DAN LIHATLAH
Oleh Ferdi
Duhai amarah sudah puaskah engkau melantukan syair-syairmu kedalam tubuh yang telah direnggut oleh kerinduan.
Duhai penyair sudah puaskah engkau membuai luka dengan tawa candamu.
Duhai kekecawaan sudah puaskah engkau memberi makan dan minum dimeja kebahagian.
Apalagi yang kau ciptakan dimimpi itu, menginginkan nyata pada lelap duka?
Menjamu luka pada taman langit menjadi tamu pada taman bumi?
Berkemas temukan suara riang kepedihan pada satu tubuh
Menghabiskan madu yang kau perah dari racun pikiranmu sedang engkau takkan sanggup untuk melihatnya dan dia tak menjadi lemah untuk memelukmu.
Apa yang kau ciptakan sebelum hari ini. Lihat bagaimana engkau menginginkannya.
Telanjang mata penuh hina diwajah berhias air mata dan lihatlah dia, lihatlah dia dan lihatlah.
Mata dan hatinya telah dipenuhi namamu.