DIMANAKAH DUNIA SEHARUSNYA?
Oleh Neta
Aku melihat begitu banyak yang tak wajar
Di bawah langit kelam dan bau nafas bumi yang pengap dan kotor ini.
Ah.... mungkin hanya aku yang merasakan hal ini
Atau mungkin mereka yang ada di luar sana juga tau tapi pura- pura tuli dan buta.
Aku melihat banyak anak - anak yang di tinggalkan oleh oragtuanya
Sementara anak - anak yang lainya mendapatkan kehidupan yang bahagia bagai di kahyagan,
Aku melihat juga pak tua yang setiap senja mendorong gerobaknya yang reot dan kelihatan kusam
Berisi gardus - gadus di pinggir jalan kota dekat lampu merah
Ia keliahatan letih dan sanggat kelaparan
Namun ia harus tetap mendorong gerobak tua itu untuk sampai di tempat penjualan gardus itu
Agar malam nati ia serta anak dan istrinya tidak kelaparan.
Di sudut lain dari kota yang sanggat ramai ini
Aku melihat ada seorang anak laki - laki yang membwa sejumblah koran di tagannya
Dengan wajah kelaparan dan rasa penasaran serta tanya dalam benaknya yang kecil
Tentang hari yang di jalani kini menggapa ia harus sepeti ini,
Tapi ia tetap bersyukur
Setidaknya ia dapat merasakan hal - hal seperti ini
Walaupun ia sendiri tidak tau menggapa.
Di sisi lain kota ini di sudut sebuah gang kota
Aku pun menyaksiskan bagaimana segrobolan anak muda yang putus harapan
Membawa hidup mereka kedalam lubang yang sanggat dalam
Sampai detik ini mereka tak mampu keluar dari sana.
Sisi kelam hidup yang tak mampu mereka tagani nanmun tak dapat mereka hindari
Mereka berkawan dengan botol - botol minuman
Merusak setip sendi - sendi kehidupan mereka yang sebenarnya penuh dengan mimpi dan harapan
Kini pupus karena keadaan yang seperti itu.
Dari semua yang terjadi ini
Siapakah yang dapat di tanyakan menggapa, kenapa dan blablabla....?
Aku pun tak tahu jawabnya
Mungkin hanya agin atau laut
Atau mungkin sebogkahan daging kecil dalam ragmu yang dapat menjawabnya di manakah Dunia seharunya ?