CINTA KEDUA
Oleh Pulung Nurdiansyah
Mata itu
Tatapan yang sama
Ketika cinta pertama datang menyapa
Paras itu
Teduh mengetuk pulasnya perasaan ini
Hatiku kembali membara
Siap menggoda wahai wanita aku jatuh cinta
Pandangan itu meluncur tajam
Menusuk reluk perasaan
Senyuman itu
Sanggup membuat melayang terangan angan
Kau mengajaku untuk bernostalgia
Caramu datang tidak ada bedanya
Dengan masalalu
Dia yang telah aku lepas
Masih membekas terpatri tak terganti
Tuhan
Aku telah lupa akan kenangan dulu
Terasa hampa memang sudah menjadi tekadku
Aku tidak akan sembarang membagi hati
Tapi kini
Kau anugerahkan rasa sama ini
Serasa terisi
Sesak dadaku dengan bom perasaan
Yang ingin aku katakan padanya
Tangan tangan ini mulai tergerak
Angan angan ini mulai meninggi
Kata kata indah mulai kutulis
Bayangan parasmu mampu memuntahkan ribuan kata manja
Ini ungkapan kata semoga kau menemukannya
Membacanya hinggalah kau tahu maksudnya
Perasaan ini terus memaksaku untuk berkata
Tidak aku cukup mengaguminya
Mencintamu lewat kata
Puisi yang menyampaikannya
Doa yang menjaganya
Yang kuasa senantiasa pelihara
Cintaku yang suci
Aku tak akan mengulang
Seribu kisah dulu
Yang kubangun dengan buru buru
Hancur melebur menelan pengharapan
Tuhan sampaikan perasaan ini dengan kuasamu
Biar aku menahan rindu
Dengan puisi cukup aku mencinta