SEKEPING RINDU
Oleh Syaiba Fahuril
Beberapa hari yang lalu
Aku masih sekali menyebranggi laut biru dadamu
Disana ku temukan tempat
bermukim, sejuk
menenangkan
Aku berusaha tuk selami tapi kau diam tanpa mengukur kata iya atau tidak bahwa
kau memperbolehkan aku bertekuk lutut beberapa saat saja menati tumbuhnya
sandaran rasa nyaman.
Semuanya telah larut
Sia-sia permohomanan
Kini hanya tinggal sekeping rindu
Dalam rahim hatiku
Sekeping itu lahir
Atas kepergianmu
Yang tanpa mengabarkannya padaku.
Runtuh semuanya
Disini aku terkutuk malu
Pada diri sendiri sebab omongan waktu ku abaikan tuk terus membujukmu
Supaya aku bisa memukimi keseluruhan isi dadamu.
Andaikan sekeping rindu itu terlunasi saat ini, wanitaku
Aku berjaji akan membawamu memukimi suga Ilahi.
Pasean, 20/08/2017