BINGKISAN DARI BOLA MATAMU
Oleh Fatih Irhamni Tyas Nurbudi
Diujung sana kupandang punggungmu kian menjauh
Diufuk sana kudengar langkah kakimu yang kian menghilang
Disudut sana kulihat dirimu sedang kesepian
Disini pula ingin kugapai dan tak kesampaian
Sepatah kata ingin kudengar dari bibir manismu
Sayang i love you
Tetapi aku hanya bisa diam dan bisu
Tak kusangka kau meruap kata i love u to
Sedihnya.....
Aku tak menyadari isi hatimu
Aku hanya bisa membaca pola pikirmu
Dan itupun hanya imajinasi
Saat ku rindu dengan senyummu
Kau hilang
Disaat ku rindu dengan sinar matamu
Kau merubah pandang
Kini terbenak dalam pikirku...
Kita lambat untuk bersatu
Aku dan Kamu beda perasaan
Rasaku dan rasamu sama-sama terpendam
Benar...
kita belum ditakdirkan bersama
karena sayangku dan cintaku memakan waktu buta
Perasaanku hanya berucap diam-diam suka
Itu bingkisan kata kubaca dari bola matamu
Sayang..hidup sulit untuk berbohong
Kau tak lupa kesempatan langka datang dua kali
Bisa saja kesempatan itu ditikung lawan sebelum panah menghampiri
Kali ini tanam permintaanku..
Jangan biarkanku menunggu hingga fajar mati
Miliki aku sebelum orang lain mencintaiku lebih dari panasnya matahari
Karenaku kan berpaling jika itu terjadi nanti