JADI(?)
Oleh Widiaast
Ku gagal menahan diri
Ternyata sesak ini tak bisa ku pungkiri
Ternyata yang kuanggap obat pun bisa menyakiti
Kau memintaku menanti dengan lapang hati, bukankah sudah ku lakui?
Namun mengapa kau malah tak mengakui lagi?
Aku menunggu kejelasan tentang ini, bukan malah acuh lalu bisu kembali
Lantas sikap seperti apa lagi yang kau ingini?
—Widiaastuti, Kubangpari 03/06/2017