DUA DAN AKU
Oleh Yuuren
Mendengar caci
Umpatan terlontar
Bagaimana mulut itu begitu ringan
Saling berhadapan
Memuntahkan sakitnya
Memegang argumen
Terpatri pada kebenaran pribadi
Menilik nol yang mau berhenti
Aku menyudut
Menatap, mendengar
Ingin acuh, tetapi angin membawanya
Aku bertanya
Bisakah dua itu berhenti?
Bisakah dua itu saling berjabat tangan?
Menyampaikan maaf dan melempar senyum...