CINTA UJUNG JARUM
Oleh Faisal Misbakhul Munir
Setiap detik aku menanti, tapi tak ada jawaban pasti
Setiap menit aku bergumam, tapi tak ada cinta yang kugenggam
Setiap jam aku memandang, tapi tak ada angan yang tak usang
Setiap hari aku merindu, tapi tak ada yang kau lakukan untukku
Aku disini, dilantai dua surga dunia. Memandang senja dengan mata, juga rasa
Esok sebelum subuh
Ketika cintaku mulai runtuh
Ketika airmataku mulai keruh
Ketika ragaku mulai rapuh
Ketika kenanganku mulai bersimpuh
Ketika tenagaku mulai mengeluarkan peluh
Pergilah engkau kedataran tumbuh
Karena seluruh cinta didunia, berasal dari makna separuh
Maka kau akan menyadari, bahwa senyum ini bukanlah senyum abadi
Ia adalah senyum senja,
Begitu menawan tapi cepat terlupakan
Aku tergerak dan kembali merangkak
Merangkak menuju dataran tumbuh, tempat cinta dan bahagia dibunuh
Engkau yang menghunuskan bias
Engkau yang memolesi puas
Engkau jugalah yang melukiskan cinta, hanya dengan cat dan kuas
Aku kembali menanti detik yang kuresapi
Aku kembali menanti menit yang kuhargai
Aku kembali menanti jam yang kucaci maki
Aku kembali menanti hari yang telah kuusangi
Aku kembali, kembali menanti cinta diujung jarum ini
NO Urut: 11149
Tanggal: 15/07/2017 13:37:54