ANDAI AKU YANG DIMAKAN SUNYI
Oleh Maya Dara Regina
Beberapa kaki muda
Jalannya di tepian kota
Tandus kulitnya bergesek sandal derita
"Hidup yang kujalani..."
"Masalah yang kuhadapi..."
"Pasti ada hikmahnya",
Nadanya menyebar sepanjang bahu jalan
Oh tuhan, demi
Layangnya serpihan rupiah
Mungkin kasihan...
Mungkin rasa jua
Aduhai serak,
Basah suaranya ditindas air mata
Darinya, mulut kelaparan tersumpal debu jalanan
Paginya kemarau,
Sorenya gersang,
Malamnya kedinginan,
Di suatu lagu panjang, di tengah lajunya metropolitan
Jika kau bertanya mengapa,
Tatap pada ketebalan daki keringnya
Merah matanya mengiba,
Mengadu derita
Pada siapa?
Sebuah entah yang bertambah-tambah
Sementara baris syair D'masiv mengalun,
Terlelapku di perjalanan siang nan malam,
Sebuah bangku mobil,
Meratap mereka diam-diam
Andai aku yang dimakan sunyi?
(Maya Dara Regina, 5 Juli 2017)