3 BARIS PERTAMA
Oleh Faisal Misbakhul Munir
Serpihan malam telah larut menjadi seduhan kopi panas
Kata – kata telah rapuh, hancur terseret gelombang pasang
Badai mengombang ambingkan suara
Cerita kita tinggallah bayangan semata
Aku berkata demi cinta
“Belum usai”
Cerita kita belum selesai
Mari kita warnai kehidupan ini
Dengan kata ‘cinta’ dan belum selesai
Sayang
Berikan kekuatan pada setiap keping darahku
Karna kamu berkata’senyap sunyi sepi’
Sayang
Berikan kekuatan pada setiap sel ditubuhku
Karna kamu berkata ‘itulah yang kutasakan saat ini’
Sayang
Berikan kekuatan disetiap tetes air mataku
Karna kamu berkata’angin berhembus menghampiri’
Tiga baris kalimat yang kuingat
Selalu melekat pada ingatku yang memekat
Aku menulis dua lingkaran pada kenangan
Tapi dinding yang memisahkan kita dengan kebahagiaan
Tlah berhasil memudarkan ingatanku tentangmu
Sayang
Berikan aku kekuatan
Berikan aku kesempatan
Agar puisi indahnya tetap terkenang
Tapi apa daya
Yang kuingat hanya 3 baris pertama
Judulnya pun aku lupa
Yang kuingat hanya kamu dan dua lingkaran yang memisahkan kita
Yang kuingat hanya dusta dan cinta karena,
yang ingin kukenang hanya wajahmu dan 3 baris pertama puisimu
Kediri, 1 juli 2017