SANG HAWA
Oleh Auliana Ihza
Sebuah makhluk yang bernama hawa
Sosok yang tangguh hatinya
Sosok yang perasa
Tak jarang berurai mutiara
Kenapa kusebut mutiara?
Karena air matanya terlalu berharga
Untuk dititihkan begitu saja
Apalagi untuk hal yang membuatnya terluka
Tak maukah kau menjaganya
Tak sudikah kau menahan air matanya
Terlebih kau usapnya dengan kelembutan yang selalu didambakannya
Aku pun menyadarinya
Bahwa hawa memang bukan makhluk sempurna
Begitu banyak kekurangannya
Maka tugasmu menyempurnakannya
1 Juni (dalam dekapan Ramadhan)