PRAHARA HATIKU
Oleh Supiatna
Di kaki gunung, aku bersenandung
Melepaskan gundah jiwaku yang merana
Seraya asaku berdo’a pada yang Agung
Senantiasa tegar disetiap titian prahara
Mendaki bukit aku bangkit
Mengejar tawa yang aku cari
Tetap ku telan sekalipun pahit
Kenyataah hidup yang ku alami
Bukan aku menyengaja menyerah
Atau menjadi seorang pecundang
Aku hanya takut hilang arah
Disaat jiwaku terguncang
Titian kecil kini kian menyempit
Kemilau asaku kini kian memudar
Kian dihibur, hatiku kian menjerit
Merasakan hidupku yang kian hambar
Temaram malam tak lagi jadi teman
Hangat mentari tak lagi jadi sahabat
Goresan pena hanya jadi uraian
Gejolak jiwaku yang tengah berdebat
Manisnya kasih tak kurasa lagi
Ketirnya hidup tak kukenal lagi
Mati rasa sudah jiwaku kini
Tak sanggup bertahan dari yang terjadi
Kedamaian, jadi kegelisahan
Kehangatan, jadi kesunyian
Prahara itu jadi bencana
Menjatuhkanku ke jurang nista
Entah sampai kapan aku merana
Menelan kecewa!