PETRICHOR
Oleh Orkestra Bisu
Bukanlah aku melainkan sekedar pilu yang mengetuk pintu dan jendela
Saat tiba-tiba bau tanah terbersit nyaring
Oleh rintik hujan pertama yang turun di awal Desember
Saat cahaya matahari gugur di aspal,
Tontok menutupi bayang-bayang pohon
Bukanlah aku melainkan setangkai payung hitam yang dibawa oleh seorang peziarah
Saat kakinya memutuskan pergi
Ke arah persimpangan cuaca dan berbelok menuju menuju makam seorang rintik di hulu sungai
Bukanlah aku melainkan sekedar mantel musim hujan yang tergantung
Lusuh tanpa kancing dengan selembar saputangan robek dan surat tanpa nama pengirim tergeletak di salah sakunya yang basah
Bukanlah aku melainkan sekedar tik-tok jarum jam dinding yang fana
Setiap kali arang di perapian terbakar bersama sajak-sajak rumpang yang sebelumnya terbaring di ubin
Dalam dekap tajuk berita di halaman depan selembar koran
Bukanlah aku melainkan sekedar siut angin yang memutar engsel pintu berkarat
Untuk mempersilahkan masuk sepasang senyap yang dikucilkan oleh kawanan gigil yang menepi di sebrang jalan
Bukanlah aku melainkan sekedar satu-dua langkah kaki yang berdiri mematung
Bersama gemericik di ujung trotoar
Saat lampu-lampu beranda toko mulai redup tergantikan semerbak mendung yang jatuh di tengah kabut, menyentuh pucuk-pucuk pohon
Maret 2017